Batam-(NagoyaPos.Com)-Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Kepri, DR. Ahmad Mahbub Daryanto menyatakan bahwa kunci merawat kedamaian di Indonesia bisa dilakukan dengan mengokohkan empat pilar kebangsaan. Empat pilar itu yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-undang 1945 (PBNU).
“Jadi, empat nilai ini mesti dipahami dan terimplementasi di masyarakat. kata Mahbub dalam Diskusi Menjaga Kedamaian di Kota Batam menuju Indonesia Emas 2045 yang gelar Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kota Batam, pada Hari Senin Tanggal (09/10/2023)di Hotel PIH, Batam Center.
Diskusi itu sendiri dibuka Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Batam, Riama Manurung SH MH dengan menghadirkan pemateri Kepala Kanwil Depag Kepri, DR. Mahbub Daryanto, akademisi, DR. Sumardin dan Key Note Speaker Walikota Batam, H. Muhammad Rudi.
Dikatakan Mahbub, pemuda memiliki tanggung jawab besar untuk menghadirkan kedamaian dan keamanan di Kota Batam. Oleh karenanya dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga rasa aman dan damai di tengah masyarakat.
Mahbub pun menyampaikan kabar positif tentang nilai toleransi di Kepri yang berada di rangking pertama di Indonesian. Poinnya mencapai hampir angka sempurna yakni 90.
“Mari kita jaga iklim toleransi yang terawat amat baik ini,” ajak Mahbub.
Tak lupa dalam kesempatan itu Mahbub menyampaikan apresiasi kepada GPN yang menggelar diskusi dan silaturahmi menjaga kedamaian di Kota Batam ini.
Sementara, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Ia pun berpesan, agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami pemerintah saat ini hanya sampai 2024, tapi selanjutnya, akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” ucap Rudi.
Ketua Gerakan Pemuda Nusantara DPD II Kota Batam, Rizki Firmanda, melalui Ketua Panitia GPN Batam, Habibi mengatakan, tujuan digelarnya diskusi tersebut untuk menjaga situasi kamtibmas Kota Batam agar selalu kondusif dan terhindar dari isu-isu Sara.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Batam karena sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Kota Batam. Melalui diskusi dan silaturahmi ini kami harap masyarakat khususnya kalangan muda di Batam jangan mudah terprovokasi dan terpengaruh dengan isu-isu Sara yang ke depannya dapat merusak situasi kamtibmas di Kota Batam,” ujar Habibi.
Ia juga menambahkan, kaum muda dapat bersama-sama menciptakan dan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif karena ke depannya menjadi generasi yang akan menjadi pemimpin di Kota Batam. Generasi muda juga harus berperan membangun negara dengan prinsip yang kuat siap memimpin disaat dibutuhkan oleh negara.
Akademisi Universitas Ibnu Sina Batam, Sumardin menjelaskan, Indonesia akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun. Untuk menyambut usia emas tersebut, seluruh elemen bangsa, salah satunya generasi muda, memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan maju ke depannya.
“Mari kita siapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Kita jaga negara ini, kesatuannya, keutuhannya dan tetap negara ini harus menjadi negara yang demokratis,” ucapnya.
Lanjutnya, sebab ke depan yang menjadi pewaris bangsa ini ialah para generasi muda. Salah satu peran nyata yang dapat diberikan oleh generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah memberi inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin.
GPN Kota Batam sudah memulai menjadi pelopor sebagai perekat kebangsaan dan memberikan dorongan kepada mahasiswa bahwa dipundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti.
“Melalui sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, melalui pendidikan yang tinggi, melalui perguruan tinggi, dapat lahir SDM yang memiliki cara berpikir yang inovatif, transformatif, dan mempunyai keterampilan. Ini yang kita harapkan nanti bisa melanjutkan sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai,” ujarnya
.
Ia juga berharap, peran generasi muda sebagai masyarakat pun perlu diperkuat khususnya dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
“Modal utama kita yang paling besar dalam membangun bangsa ini adalah persatuan. Persatuan Indonesia, keutuhan bangsa ini. Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur, karena ketidakharmonisan,” pungkasnya(Fjr)
Redaksi