Batam (NagoyaPos) – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan kembali mengunjungi Fasilitas Kesehatan (Faskes) pada Jumát (26/01) dalam rangka memastikan implementasi antrean online melalui aplikasi Mobile JKN dan digitalisasi layanan di RS Awal Bros Botania dan Klinik Casa Medical Utama Batam berjalan dengan baik.
Didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan Wilayah II, serta Direktur RS Awal Bros Botania, Edwin memastikan antrean online dimanfaatkan oleh peserta dalam hal pendaftaran pelayanan di Faskes.
Edwin mengatakan melalui pendaftaran pelayanan melalui aplikasi Mobile JKN, peserta dapat mengambil antrean dari rumah dan datang mendekati jam layanan sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama. Dengan demikian peserta akan lebih nyaman dalam memperoleh layanan kesehatan. Hal ini juga bermanfaat bagi Faskes karena mengurangi penumpukan peserta.
”Kali ini kita coba memastikan fitur antrean online pada aplikasi Mobile JKN benar-benar dimanfaatkan oleh peserta, agar proses pendaftaran hingga peserta dilayani tidak memakan waktu yang lama, karena sudah melakukan pendaftaran secara online sebelumnya,” kata Edwin, Senin (29/1/2024).
Pada kesempatan tersebut, Edwin juga sempat mengunjungi salah satu ruangan poli dan berbincang dengan salah satu tenaga medis untuk memastikan bahwa tidak hanya peserta yang mendapatkan manfaat, namun digitalisasi layanan yang dilakukan juga dapat memberikan manfaat bagi tenaga medis yang melaksanakan pelayanan kesehatan tiap harinya
Edwin mengunjungi salah satu ruangan poli untuk memastikan I-Care JKN atau Informasi Pencarian Riwayat Pelayanan Kesehatan dimanfaatkan dengan baik oleh setiap dokter di masing-masing poli. Dengan I-Care JKN dokter dapat melihat data riwayat pelayanan serta terapi yang diberikan oleh pasien pada kunjungan sebelumnya tentunya dengan persetujuan pasien terlebih dahulu.
”Dengan I-Care JKN, dokter lebih cepat dalam mengetahui riwayat pelayanan pasien antar Faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Sehingga pelayanan lebih efisien, dokter terbantu dan pasien pun mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Tentunya untuk melihat riwayat pelayanan ini, dokter harus mendapatkan persetujuan pasien terlebih dahulu,” kata Edwin.
Edwin mengatakan dalam upaya digitalisasi layanan ini, BPJS Kesehatan berupaya untuk menjadi mitra kolaborasi yang terus bisa berkoordinasi dan memberi support sehingga kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN dapat terus meningkat.
Tidak hanya memastikan proses antrean online melalui aplikasi Mobile JKN dan I-Care JKN berjalan lancar, Edwin menanyakan langsung kepada peserta terkait dengan penggunaan antrean online pada aplikasi Mobile JKN tersebut.
Nurhaida salah satu peserta JKN yang rutin berobat ke Poli Paru RS Awal Bros Botania selalu menggunakan aplikasi Mobile JKN untuk pendaftaran pelayanan. Ia merasa terbantu sebab dengan aplikasi ini, pengambilan nomor antrean menjadi lebih mudah.
”Sebelum tiba di RS kita sudah mengetahui nomor antrean kita, karena nomor antrean ini bisa diambil sebelum hari H,” kata Nurhaida.
Ia juga menjelaskan, dengan pendaftaran pelayanan melalui aplikasi Mobile JKN, sesampai di RS peserta JKN dapat melakukan registrasi secara mandiri pada Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) yang terdapat di RS dengan memasukkan kode booking yang terdapat di aplikasi Mobile JKN, sehingga tidak perlu antre lagi di bagian pendaftaran.
”Setelah registrasi, melakukan finger print, kita tinggal menunggu layanan di poli sesuai antrean,” kata Nurhaida.
Di akhir kunjungan, Edwin memberikan apresiasi dengan memberikan tiga bintang kepada RS Awal Bros Botania karena sudah melaksanakan integrasi sistem antrean online, integrasi sistem klaim serta implementasi E-SEP dan finger print. (Fjr)