Batam (Nagoyapos.com) Seringnya aksi unjuk rasa dengan cara turun kejalan yang dilakukan para pengungsi asal Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berakhir dengan kericuhan.
Warga yang merasa gerah dengan aksi tersebut mencoba membubarkan aksi yang diduga tanpa ijin dari pihak Kepolisian itu berujung hingga terjadinya adu jotos antara warga dengan para pengungsi.
Pasalnya, para pengungsi itu datang dengan mengibarkan bendera negara Australia, Kanada, dan Amerika, mereka diminta dipindahkan ke negara ke tiga.
Aksi saling pukul antar kedua belah pihak pun tak dapat dihindari. Akibatnya, salah seorang pengungsi bernama Muhammad Naim mengalami luka pada pelipis kirinya hingga mengeluarkan darah.
“Kita tiap Minggu disini gara-gara mereka datang langsung memukuli saya,” kata Naim salah seorang warga yang merasa geram dengan aksi tersebut
Naim menjelaskan, para pengungsi asal Afghanistan tidak mempunyai hak untuk melakukan aksi unjuk rasa di Indonesia.
“Mereka harus meminta ijin dulu dari pihak Kepolisian sebelum melakukan aksinya. Negara kita ini negara hukum. Jadi tidak boleh seenaknya aja melakukan aksinya disini,” ucapnya dengan nada kesal.
Dia juga mempertanyakan kemana perginya pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap para pengungsi di Indonesia seperti Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan UNHCR.
Dia berharap pihak-pihak tersebut bisa secepatnya mencarikan solusi untuk menangani para pengungsi yang dinilai sudah sangat meresahkan masyarakat di Kota Batam ini.tutupnya..
Penulis : Cr
