Batam-(NagoyaPos.Com)- DPC Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia atau APBMI Kota Batam melaksanakan Seminar dan Pelatihan Incident Investigation Training (Theory and Practical Workshop) kepada sejumlah Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang tergabung didalam organisasi APBMI Kota Batam.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sehari, yang diselenggarakan di Lantai 2 Pacific Palace Hotel Batam, Sabtu (3/2/2024). Hadir sebagai Narasumber dalam seminar tersebut yakni, HSE Management System, Abdi Utomo.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPC APBMI Kota Batam, Jonara Daniel didampingi Sekretaris DPC, Budi Susanto, General Manager Bussines Partner Pelabuhan Sarana Citranusa Kabil Logistik Group, Pramoko Ari, Narasumber yakni HSE Management System, Abdi Utomo serta Peserta Seminar dari perwakilan karyawan dari PBM yang ada di kota Batam.
Ketua DPC APBMI Kota Batam, Jonara Daniel yang disampaikan melalui Sekretaris DPC, Budi Susanto mengatakan, ketika terjadi sebuah insiden dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan, biasanya investigasi hanya dlakukan dari Badan Usaha Pelabuhan (BUP) saja tanpa melibatkan PBM ataupun APBMI.
Hal itu dikarenakan, PBM ataupun APBMI yang ada saat ini belum memiliki kompetensi yang mumpuni dibidangnya. Oleh karenanya, sebagai sebuah organisasi tempat berkumpulnya para pengusaha PBM, pihaknya berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para anggotanya dalam hal investigasi.
Kemudian, dengan tidak diikutsertakannya PBM ataupun APBMI dalam setiap melakukan investigasi terhadap sebuah insiden dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan, maka bisa dipastikan hasilnya akan cenderung bersifat subyektif, karena tidak dilakukannya investigasi secara menyeluruh terhadap PBM maupun APBMI.
“Selama ini kita tidak pernah dilibatkan investigasi ketika terjadi insiden kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Nah, atas dasar itulah, melalui kegiatan ini kami ingin meningkatkan kemampuan para anggota kami dibidang investigasi kecelakaan kerja di pelabuhan,” ujar Budi.
Masih menurut Budi, untuk melakukan sebuah investigasi secara menyeluruh harus didukung juga dengan peningkatan kemampuan dan kompetensi dari para PBM yang tergabung didalam sebuah wadah organisasi, yakni APBMI.
Untuk itu lanjutnya, APBMI dalam waktu dekat juga akan membentuk sebuah Tim Investigasi. Nantinya, ketika terjadi sebuah insiden dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhanTim Investigasi ini akan akan turut serta bersama-sama Badan Usaha Pelabuhan akan melakukan investigasi secara menyeluruh.
“Harapan kami dengan dilakukannya investigasi secara menyeluruh, hasilnya bisa memjadi obyektif,” harapnya.
Masih menurut Budi, selama ini khusus di Pelabuhan Sarana Citranusa Kabil Batam sudah menerapkan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) disetiap aspek ekonomi, aspek produktivitasnya dan aspek safetynya.
“Nah, aspek safetynya ini bukan hanya untuk hitam putih pemenuhan pesyaratannya aja, akan tetapi dari sisi pelaksanaannya harus benar-benar dilakukan,” sebutnya.
Selanjutnya Budi menjelaskan, dengan dibentuknya Tim Investigasi oleh DPC APBMI Kota Batam, bisa dikatakan ini adalah yang perdana di seluruh APBMI di Indonesia.
Dan, pihaknya sangat optimis dengan terbentuknya Tim Investigasi ini akan memudahkan untuk mencari tahu kebenaran ketika terjadi suatu insiden di pelabuhan.
“Kami ingin teman-teman PBM itu bisa bekerja dengan aman dan nyaman. Berangkat selamat dan pulang juga selamat,” harapnya.
Dilokasi yang sama, General Manager Bussines Partner Pelabuhan Sarana Citranusa Kabil Logistik Group, Pramoko Ari sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh DPC APBMI Kota Batam ini.
Menurutnya, pihaknya dari pengelola pelabuhan sangat mementingkan dan mengutamakan safety disetiap aktifitas yang dilakukan di dalam kawasan pelabuhan.
“Safety itu sangat penting. Jadi, semua yang bekerja di Pelabuhan SCN ketika berangkat dengan aman dan nyaman, pulangnya juga harus dengan aman dan nyaman,” ucap Ari panggilan akrabnya.
Menurutnya, tujuan dari dibentuknya Tim Insvestigasi ini adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat proses kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Jadi, penerapan safety disetiap pekerjaan yang dilakukan adalah hal yang wajib untuk dilakukan.
“Kami sangat mendukung sekali atas uapaya yang dilakukan oleh APBMI Kota Batam. Dan, kami berharap Tim Inevestigasi tidak hanya untuk di Pelabuhan SCN saja, melainkan bisa juga menjadi role model di pelabuhan-pelabuhan lainnya di seluruh Indonesia,” inbuhnya.
Senada, Narasumber HSE Management System, Abdi Utomo mengapresiasi atas rencana Perusahaan Bongkar Muat yang tergabung didalam APBMI Kota Batam untuk mengupgrade dan menaikkan kelasnya untuk melakukan investigasi ketika terjadi insiden di pelabuhan.
“Salut dan apresiasi untuk pengurus DPC APBMi Kota Batam yang terus mengupgrade kemampuan dan menaikan kelas anggotanya,” ucap Abdi disela kegiatan.
Dia mengatakan, ketika terjadi sebuah insiden bongkar muat di pelabuhan, APBMI saat ini sudah fokus bagaimana menemukan apa yang menjadi sumber masalahnya dari insiden itu, supaya bisa dilakukan perbaikan dan bisa dilakukan keberlanjutan program-programnya yang berbasis kepada apa akar masalahnya.
“Nantinya Tim Investigasi ini akan mencari akar permasalahannya, dan bukan mencari siapa yang salah. Dan, spirit dari sesama anggota PBM ini yang patut kita berikan apresiasi,” sebutnya.
Dia berharap kedepan, peserta PBM yang sudah mengikuti pelatihan ini bisa menerapkan ilmunya ketika terjadi insiden di pelabuhan.
Dengan demikian lanjutnya, perumusan dari hasil investigasi kecelekaan kerjanya, berbasis kepada pengetahuannya. Yakni berbasis kepada pendidikan dan keilmuannya dan bukan berbasis kepada sentimen.
“Bukan berusaha untuk menutupi area dia, melainkan membuka seluas-luasnya agar terjadinya perbaikan. Dan, bukan juga untuk mengaburkan masalahnya,” tegasnya.
Sementara, Manager PT CitraMadya Cargindo, Safril mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia atau APBMI Kota Batam, yang telah memberikan Seminar dan Pelatihan Incident Investigation Training (Theory and Practical Workshop) kepada sejumlah Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di kota Batam.
“Mewakili seluruh PBM khususnya di Pelabuhan SCN Labil, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada APBMI atas pelatihan yang telah diberikan ini,” ucap Safril usai kegiatan.
Menurutnya, beberapa kali trainning dan pelatihan yang telah dilakukan oleh DPC APBMI Kota Batam semuanya berkaitan dengan kondisi yang dialami oleh Perusahaan Bongkar Muat, salah satunya Pelatihan Incident Investigation Training (Theory and Practical Workshop).
Dikatakannya, dengan adanya pelatihan ini sangat membantu sekali pihaknya untuk mengetahui fokus dan locus saat insiden terjadi.
“Selama ini kita hanya menggambarkan kejadiannya tanpa mencaritahu locusnya. Dan, melalui pelatihan ini, kami menjadi tahu apa yang harus kami lakukan ketika terjadi sebuah insiden bongkar muat di pelabuhan,” pungkasnya(SL)
Redaksi