spot_img
HomeBatamBabinsa Batu Selicin Hadiri Seminar dan Deklarasi Moderasi Beragama Tingkat Kota Batam

Babinsa Batu Selicin Hadiri Seminar dan Deklarasi Moderasi Beragama Tingkat Kota Batam

Batam-(NagoyaPos.Com)-Bintara Pembina Desa (Babinsa) 06 Kelurahan Batu Selicin, Koptu Mahyuddin Nasution, mewakili Danramil 01 Lubuk Baja, menghadiri kegiatan Seminar dan Deklarasi Moderasi Beragama.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Madrasah Aliyah Negeri 02 Bangkong Laut, Kecamatan Bengkong, kota Batam, Sabtu (2/3/2024) sekira pukul 09.00 Wib.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Dosen Universitas Batam sekaligus Kepala FKUB kota Batam, Prof. Dr. Ir. H Chabullah Wibisono, Kabid Perpustakaan dan Arsip kota Batam, Drs Hasimudin Hasibuan, Danramil 01/Lubuk Baja diwakili oleh Babinsa.

Hadir juga, Wakil Rektor III Ibnu Sina, Dr Sumardin, Kepala Sekolah MAN 02, Rizky firmanda S Sos. MM, Dewan Guru serta para pelajar MAN 02 dan perwakilan Mahasiswa/wi Perguruan Tinggi kota Batam.

Kepala FKUB kota Batam, Prof. Dr. Ir. H Chabullah Wibisono mengatakan, pentingnya moderasi beragama dengan tema memperkuat peran lembaga pendidikan dalam moderasi beragama.

Dia mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang besar yang tiada tandingannya di dunia.

Adanya fakta beragamnya masyarakat Indonesia ini memunculkan konsekuensi betapa beragam pula pendapat, pandangan, keyakinan, dan berbagai kepentingan setiap individu di masyarakat.

Berbagai upaya dilakukan sebagai antisipasi perpecahan akibat keragaman ini. Salah satunya adanya bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Di Indonesia yang dapat menjadi sarana komunikasi dari masyarakat dengan berbagai keyakinan yang berbeda, sehingga antar individu dalam masyarakat dapat saling memahami satu sama lain.

“Walaupun terkadang, adanya kekeliruan
dalam pengelolaan keragaman menjadi celah adanya suatu permasalahan,” sebutnya.

1. Keberagaman adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan ini. Keberagaman dalam
beragama adalah sunnatullah sehingga keberadaannya tidak bisa dinafikan begitu saja.

Selain itu, dalam menghadapi masyarakat majemuk, senjata yang paling ampuh untuk mengatur agar tidak terjadi radikalisme atau bentrok antar kelompok adalah dengan adanya pendidikan Islam yang moderat dan inklusif.

2. Implementasi pendidikan Islam yang moderat dan inklusif mulai digaungkan oleh berbagai lembaga pemerintahan di Indonesia untuk mewujudkan jaminan pemenuhan hak
beragama dan hak sipil dalam program dan layanan publik yang inklusif, salah satunya
Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sekitar pukul 13.00 Wib kegiatan selesai dilaksanakan dalam keadaan aman dan terkendali.Tutupnya.(Fjr)

 

 

 

 

Redaksi

spot_img
spot_img
Berita Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img

Terpopuler