Batam-(NagoyaPos.Com)- Panglimo Paga Nagari Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kota Batam, Hendri Wahyudi Koto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Hendri Koto dengan tegas mengatakan pihaknya akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga marwah IKSB dari gangguan pihak manapun.
Hal Itu katakan Henri Koto Saat Gontong Royong bersama dengan Pengurus Paganari Danyon Paganari,dancap Paganari Anggota Paganari, pada Hari Minggu Tanggal (10/11/24) di lokasi tanah milik IKSB
“Kami, Paga Nagari IKSB Batam akan terus mengawal proses tanah IKSB yang di PTUN Oleh pagaruyung, Rumah Gadang di Batam sampai tuntas. Karena ini merupakan marwah masyarakat Minang yang ada di kota Batam,” ucap Hendri Koto didampingi Danyon Paga Nagari serta pengurus lainnya saat ditemui di posko Paga Nagari Kota Batam, Minggu Tanggal (10/11/2024) pagi
Hendri Koto merasa ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang dengan sengaja menginginkan persatuan dan kesatuan masyarakat Minang asal Sumatera Barat yang selama ini sudah hidup harmonis di kota Batam menjadi terpecah belah.
Bahkan, dengan sangat jelasnya Yayasan Pagaruyung PTUN,Ikatan Keluarga Sumatra Barat tersebut, mengajak kepada seluruh masyarakat serta tokoh-tokoh Minang yang merasa kecewa, untuk bersama-sama melakukan aksi protes yang di Lakukan Pada Hari Kamis Tanggal (14/11/2024) Akan Sidang di pengadilan Negeri tanjung pinang.
Tidak tanggung-tanggung, pengurus Yayasan Pagaruyung Batam berencana akan membuat situasi kota Batam yang sudah sangat kondusif seperti saat ini menjadi bergejolak kembali seperti pada saat kasus Rempang – Galang Jilid 2 beberapa waktu lalu.
“Ada apa ini? Mau dari institusi manapun dan apapun jabatannya, akan kita hadapi hingga titik darah penghabisan. Dan, nyawapun akan kami pertaruhkan untuk mempertahankan lahan tersebut,” tegas Hendri Koto geram.
Masih menurut Hendri Koto, adapun bentuk pengawalan yang akan dilakukan pihaknya ialah, bersama-sama dengan pengurus Paga Nagari IKSB Kota Batam telah mendirikan posko diatas lahan yang disengketakan itu.
“Kami akan menempatkan 4 hingga 5 orang anggota Paga Nagari untuk bergiliran jaga setiap harinya di posko tersebut. Dan, itu akan terus kami lakukan hingga Rumah Gadang selesai dibangun di kota Batam,” tegasnya.
Selain itu, mereka juga mempertimbangkan untuk melakukan gerakan serupa dengan Gerakan Rempang-Galang jilid-2 karena ini menyangkut masalah lahan milik sah masyarakat Minang.(Fjr)
Redaksi