Menu

Mode Gelap
Tim Subdit III Jatanras Polda Kepri Tangkap Dansatgas Ormas Terkait Kasus Penggelapan Kontainer Polsek Sekupang beri Himbauan Menjelang Libur Idul Adha 1446H di Pantai Tanjung Pinggir Polsek Bulang Panen Cabe Sebagai Bentuk Dukungan Ketahanan Pangan dalam Program Asta Cita Presiden RI Sambut HUT Bhayangkara ke-79 , Polsek Sekupang Laksanakan Aksi Nyata Gotong Royong di Ponpes Daarul Hikam Komunitas Honda Vario Ajak Pelajar SMK di Karimun Peduli Keselamatan Berkendara Lewat Vario Edu Ride 2025 Polsek Batu Ampar Laksanakan Minggu Kasih Rutin Bersama Warga Tanjung Sengkuang

Batam

PWI Batam Menginisiasi Pembacaan Gurindam 12 di Setiap Acara Formal, Ramom Damora: ini Langkah Brilian

badge-check


Ket Foto : Ketua Dewan Kehormatan Provisi (DKP) Persatuan Wartawsn Indonesia (PWI) Kepri, Ramon Damora I dok,non/BI Perbesar

Ket Foto : Ketua Dewan Kehormatan Provisi (DKP) Persatuan Wartawsn Indonesia (PWI) Kepri, Ramon Damora I dok,non/BI

Batam-(NagoyaPos.Com)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam menginisiasi pembacaan Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji pada setiap acara formal di Kepri, secara khusus di Kota Batam.

Hal ini berangkat dari acara Pelantikan PWI Kepri, Kota Batam dan IKWI Kepri pada 7 Mei 2025 lalu. Sekertaris IKWI PWI Kepri, Baiq Tri Astuty Hudayani melantunkan Gurdindam Dua Belas ini untuk pertama kalinya di pelantikkan organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia Ini. Gurindam Dua Belas dalam acara tersebut dilantunkan
sebagai wujud penghormatan serta pelestarian warisan leluhur.

Sebuah gagasan baru PWI untuk menyertakan Gurindam Dua Belas dalam acara saat itu ternyata menghadirkan nuansa baru yang harus terus dilestarikan.

Ide tersebut disetujui oleh Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Ramon Damora. Ia menyatakan dukungannya terkait penggunaan Gurindam Dua Belas dalam setiap acara seremonial di Kepri.

Menurut Ramon, menjadikan Gurindam Dua Belas sebagai salah satu bagian rangkaian acara seremonial ini merupakan sebuah gagasan yang cemerlang. Yang mana, pada setiap bait puisi ini terkandung nilai-nilai penting yang sangat relevan dengan kehidupan manusia.

“Ini langkah brilian, Gurindam 12 sebagai pembuka bukan hanya menambahkan nilai seni dan budaya, tetapi juga mengingatkan semua pihak bahwa apapun acara yang dilaksanakan, harus berlandaskan pada budi pekerti, tanggung jawab, dan ilmu sebagaimana yang diwariskan Raja Ali Haji,” tutur Ramon, Jumat, (06/6/25).

Untuk diketahui, Gurindam Dua Belas adalah sebuah puisi lama yang ditulis oleh Raja Ali Haji, seorang Sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Kesultanan Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Gurindam Dua Belas ini adalah sebuah puisi yang berisi nasehat tentang nilai-nilai dari berbagai aspek kehidupan, yakni nilai Agama dan norma kehidupan, bahkan kewajiban orangtua dan anak.

Karya puisi yang satu ini ditulis dalam bahasa Melayu kuno, yang dikenal banyak menggunakan majas metafora yang berisi kata-kata khiasan, sehingga dapat memperluas imajinasi untuk lebih mendalami makna sesungguhnya.

Gurindam Dua Belas yang mengajarkan nilai-nilai penting tentang kehidupan, hingga kini telah menjadi bagian terpenting dan sumber inspirasi serta warisan bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kepri.

Bukan harta fana yang bersifat sesaat, melainkan nilai-nilai berfaedah sebagai penerang langkah manusia yang telah diwarisi oleh sang Pujangga Melayu.

Pada setiap bait dalam puisi yang satu ini tersirat makna yang teramat dalam mengenai kehidupan yang sesungguhnya.

Seperti salah satu pasal, yakni pasal kedua yang menyiratkan makna tentang agama dan nasehat bagi manusia untuk tetap dekat pada Tuhan sang Pencipta, nasehat untuk memberi sebagai suatu kewajiban, dan nasehat untuk tidak sekali-kali meninggalkan kewajiban beribadah kepada Sang Khaliq.

Berikut ini adalah bunyi pasal kedua dalam Gurindm Dua Belas;

*Barang siapa mengenal yang tersebut,*
*Tahulah ia makna takut.*

*Barang siapa meninggalkan sembahyang,*
*Seperti rumah tiada bertiang.*

*Barang siapa meninggalkan puasa,*
*Tidaklah mendapat dua termasa.*

*Barang siapa meninggalkan zakat,*
*Tiadalah hartanya beroleh berkat.*

*Barang siapa meninggalkan haji,*
*Tiadalah ia menyempurnakan janji.*

Pada era yang modern ini, tentulah manusia kerap terkecoh pada kemewahan sementara yang ditawarkan oleh dunia. Namun patut disyukuri, kehadiran Gurindam Dua Belas ini masih terus berjejak dan akan terus menjadi bagian terpenting bagi masysrakat.

Sebagai wujud nyata pelestarian Gurindam Dua Belas di Kepri, dapat dilihat pada setiap sekolah yang ada di Kota Batam, terutama sekolah-sekolah negeri yang mewajibkan para siswanya untuk belajar dan memahami nilai-nilai penting dalam puisi tersebut.

Hal ini diharapkan dapat terus berlanjut agar terwarisi hingga ke generasi yang akan datang. Bukan hanya mengetahui sebagai warisan leluhur, namun juga memahami serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pungkasnya.(Fjr)

 

 

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

HARRIS Barelang Batam Hadirkan Promo Liburan Keluarga Seru “July Dreamcation” Mulai dari IDR 950.000 Nett

8 Juli 2025 - 11:35 WIB

Pengguna Jalan Keluhkan Penutupan sebagian lajur jalan di Komplek Panorama Depan Hotel Four Point Batam

7 Juli 2025 - 14:09 WIB

BP Batam dan Pemko Batam Bentuk Tim Khusus Atasi Banjir di 9 Kecamatan

7 Juli 2025 - 10:55 WIB

Mubes ISKY Batam Perdana, Sukatmanto: Mari Jadikan Ruang Temu Pemersatu

6 Juli 2025 - 20:09 WIB

Mitos vs Fakta: Serba Serbi Tentang Kanker Darah. INTI Batam, Beacon Hospital, Bank Danamon & CISC gelar seminar kesehatan.

6 Juli 2025 - 14:18 WIB

Trending di Batam