Warning: Undefined variable $args in /home/u1577500/public_html/nagoyapos.com/wp-content/themes/kibaran/inc/core.php on line 0
Batam-(NagoyaPos.Com)- Sepanjang Januari hingga September 2025, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau mencatat sebanyak 4.610 kasus kecelakaan kerja terjadi di Kota Batam. Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau 48,2 persen merupakan kecelakaan lalu lintas yang menimpa pekerja saat berangkat atau pulang dari tempat kerja.
Kepala Disnakertrans Kepri, Diky Wijaya, menegaskan bahwa tingginya angka kecelakaan di luar area kerja menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap keselamatan pekerja selama perjalanan kerja, bukan hanya di lingkungan perusahaan.
“Hampir separuh kasus terjadi di jalan. Artinya, keselamatan pekerja harus dilihat secara menyeluruh, termasuk selama perjalanan menuju dan dari tempat kerja,” kata Diky dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).
Selain kecelakaan lalu lintas, jenis kecelakaan lainnya yang tercatat meliputi insiden akibat material (13,9%), mesin produksi (11,6%), terjatuh (10,3%), dan lain-lain (12,4%). Sepanjang periode tersebut, 26 pekerja dinyatakan meninggal dunia, baik akibat kecelakaan berat di tempat kerja maupun dalam perjalanan.
Insiden PT ASL Shipyard Belum Tercatat
Angka tersebut belum termasuk insiden kebakaran maut yang terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025, di galangan kapal PT ASL Shipyard. Peristiwa tragis tersebut menyebabkan 11 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.(18/10/2025)
“Kejadian di PT ASL merupakan bencana besar dan belum masuk dalam data rekapitulasi kami. Saat ini tim pengawas ketenagakerjaan masih melakukan pemeriksaan di lapangan,” ujar Diky.
Ia menegaskan bahwa kejadian berulang di proyek kapal yang sama mengindikasikan adanya kelalaian serius dalam sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Disnakertrans Kepri akan melakukan evaluasi total SOP keselamatan kerja, terutama di sektor galangan kapal dan manufaktur.
“Kalau sudah dua kali kejadian dalam satu proyek, artinya ada sistem K3 yang gagal. Ini tidak bisa dibiarkan,” tambahnya.
Daftar Perusahaan dengan Laporan Kecelakaan Tertinggi
Beberapa perusahaan di Batam yang tercatat memiliki laporan kecelakaan kerja tertinggi di antaranya:
PT Pegatron Technology Indonesia: 168 kasus
PT Philips Industries Batam: 94 kasus
PT Simatelex Manufactory Batam: 77 kasus
Namun, Diky menyatakan tingginya jumlah laporan bukan berarti perusahaan tersebut paling berbahaya. Sebaliknya, itu bisa mencerminkan kepatuhan terhadap pelaporan insiden. Yang lebih berisiko justru perusahaan yang tidak melaporkan insiden sama sekali.
Langkah Pengawasan Diperkuat
Disnakertrans Kepri akan memperkuat pengawasan dengan:
Inspeksi lapangan intensif
Sosialisasi K3 di kawasan industri
Peninjauan ulang SOP keselamatan dan peralatan tanggap darurat
“Kami pastikan insiden PT ASL akan dijadikan bahan evaluasi menyeluruh bagi seluruh industri galangan kapal di Batam,” pungkas Diky.(Fjr)
Redaksi