Batam, Nagoyapos — Tragedi memilukan kembali mengguncang galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Batam. Sebuah kapal tanker bernama MT Federal II meledak hebat pada Rabu (15/10/2025) dini hari, menewaskan sedikitnya 10 pekerja dan melukai 18 lainnya.
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu membuat area sekitar galangan gempar. Menurut keterangan saksi, ledakan berasal dari bagian deck bawah kapal yang tengah menjalani perbaikan.
“Sebelum meledak, terasa hawa panas dari bawah kapal. Kami langsung kabur dan lompat dari atas kapal. Tak lama kemudian, kapal meledak,” ujar salah satu pekerja PT ASL yang enggan disebut namanya.
5 Fakta di Balik Ledakan Kapal MT Federal II
1. Ledakan Berawal dari Deck Bawah Kapal
Ledakan diperkirakan berasal dari deck bawah kapal yang sedang dalam proses perbaikan. Sejumlah pekerja berada di area tersebut saat kejadian.
Diduga, tekanan panas dan sisa bahan bakar yang belum dibersihkan sepenuhnya memicu ledakan besar.
2. Ada Aktivitas Las dan Cutting di Area Kapal
Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian banyak pekerja tengah melakukan pengerjaan cutting dan pengelasan (las) di bagian bawah kapal.
Sementara itu, kapal diketahui belum dalam kondisi clean, alias masih menyimpan sisa bahan bakar di beberapa tangki.
“Setahu kami, kapal memang belum dalam keadaan bersih,” ujarnya.
3. 10 Orang Tewas, 18 Luka Parah
Kapolda Kepulauan Riau Irjen Asep Safrudin mengonfirmasi, 28 pekerja menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 18 lainnya mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di beberapa rumah sakit Batam, seperti RS Elisabeth, RSUD Embung Fatimah, RS Graha Hermine, dan RS Mutiara Aini.
“Empat korban dirawat di ruang ICU. Kami masih mengecek korban lain di beberapa rumah sakit,” ungkap Asep.
4. Penyebab Ledakan Masih Diselidiki
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti ledakan. Kapolda Kepri menegaskan bahwa tim Reskrim Polda dan Polresta Barelang telah diterjunkan ke lokasi.
“Kami masih dalami apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan korban meninggal dunia. Jika terbukti, akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” kata Asep.
Namun hingga kini, tim forensik belum bisa masuk ke lokasi karena area TKP masih terlalu panas.
5. Tragedi Serupa Pernah Terjadi Sebelumnya
Ironisnya, ledakan di kapal MT Federal II ini bukan yang pertama. Empat bulan sebelumnya, tepatnya pada 27 Juni 2025, insiden serupa juga terjadi di kapal yang sama dan menewaskan empat pekerja subkontraktor.
Dalam kasus sebelumnya, dua penanggung jawab Health, Safety, and Environment (HSE) perusahaan berinisial A dan F ditetapkan sebagai tersangka karena kelalaian.
Namun, proses hukum terhadap keduanya masih berjalan di Kejaksaan Negeri Batam hingga kini.
Kini, kapal yang sempat diperbaiki kembali itu meledak untuk kedua kalinya, dengan korban jiwa dua kali lebih banyak dari insiden pertama.
Polisi: TKP Masih Terlalu Panas untuk Diperiksa

Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin dan Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin sedang meninjau lokasi (dok polda kepri)
Kapolresta Barelang Kombes Zaenal Arifin mengatakan timnya belum dapat memeriksa langsung lokasi ledakan karena suhu di area kapal masih sangat tinggi.
“Jika suasana sudah kondusif dan aman, baru kami lakukan pengecekan ke sana,” ujarnya.
Panggilan untuk Evaluasi Sistem Keamanan Industri Galangan
Ledakan berulang di kapal yang sama menimbulkan sorotan tajam terhadap sistem keselamatan kerja di industri perkapalan Batam.
Masyarakat dan sejumlah pemerhati industri mendesak agar pemerintah dan aparat memperketat standar keselamatan HSE di setiap galangan kapal. (tim)