Batam-(NagoyaPos.Com)-Sebanyak 45 orang peserta yang terdiri dari pihak-pihak yang berkaitan dengan olahraga beladiri muaythai, antusias mengikuti Pelatihan Pelatih Muaythai Tahun 2024, yang digelar oleh Pengurus Kota (Pengkot) Muaythai Indonesia Cabang Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
Kegiatan Pelatihan Pelatih Muaythai Tahun 2024 itu diselenggarakan di Sasana WBS Tiban Kampung, Kota Batam milik Bapak Erzon yang dilaksanakan pada, Sabtu (20/7/2024) pagi.
Ketua Pengkot Muaythai Indonesia Cabang Kota Batam, Haryanto SPd., M.H mengatakan tidak menyangka melihat antusiasnya pihak-pihak yang berkaitan dengan olahraga muaythai mengikuti kegiatan ini.
“Salut dan apresiasi untuk para peserta yang hadir. Saya tidak menyangka peserta yang hadir ini melebihi target yang telah kami tetapkan,” ujar Haryanto disela-sela kegiatan.
Haryanto mengatakan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batam.
Menurutnya, KONI Kota Batam memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan dunia olahraga di kota Batam, khususnya untuk cabang olahraga beladiri Muaythai.
“KONI Batam sangat konsisten dalam mendukung jegiatan – kegiatan dan program – program peningkatan keolahragaan prestasi yang ada di kota Batam,” sebutnya.
Lebih lanjut Haryanto mengatakan, Muaythai Indonesia Cabang Kota Batam saat ini telah memiliki sebanyak 6 hingga 7 Klub Muaythai yang aktif yang tersebar di seluruh wilayah di kota Batam.
Pihaknya selaku pengurus cabang olahraga muaythai di kota Batam berencana akan memberikan pelatihan dan penyegaran kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan olahraga beladiri muaythai.
“Bentuk kegiatannya kita buat seperti coaching clinic. Dan bukan pelatihan sertifikasi,” sebutnya.
Haryanto menjelaskan, jika kegiatan ini dibuat dalam bentuk pelatihan sertifikasi untuk pelatih, maka biaya yang akan dikeluarkan sangatlah besar. Dan, hal itu sepertinya tidak mungkin terjadi.
Oleh karenanya, dengan kemampuan yang terbatas pihaknya hanya mampu membuat coaching clinic yang bertujuan untuk merefresh kembali atau menyegarkan kembali olahraga beladiri muaythai menyambut pelaksanaan Porkot Kota Batan tahun 2025 mendatang.
“Kalau pelatihan sertifikasi itu biayanya sangat mahal, dan harus terukur. Makanya kita hanya membuat coching clinic saja,” imbuhnya.
Selanjutnya, tujuan lain dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan para pencinta olahraga beladiri muaythai yang tersebar di kota Batam.
“Atlit-atlit muaythai banyak tersebar di kota Batam. Dan, selama ini mereka belum terintegrasi dengan baik,” sebutnya.
Dia berharap, dengan dilaksanakannnya coaching clinic ini akan memperkuat kembali semangat dari para pelatih dan akitifis olahraga muaythai di kota Batam, dan mengintegrasikan kembali kedalam wadah resmi Pengkot Muaythai Cabang Kota Batam.
“Insya Allah, jika kita semua bersatu maka kejayaan olahraga beladiri muaythai akan dapat kita wujudkan dimasa yang akan datang,” harapnya.
Dilokasi yang sama, Pelatih Muaythai Batam, Hendra yang diwakili oleh Traineer Kebugaran Beladiri Muaythai Batam, Randy Patrio Pulkan mengatakan, kegiatan hari ini yakni pembekalan tentang basic – basic dasar dari olahraga beladiri muaythai kepada para pemula ataupun pihak-pihak yang berkaitan dengan olahraga beladiri muaythai.
“Giat kita hari ini yakni pembekalan tentang basic – basic dasar dari olahraga beladiri muaythai,” ujar Randy usai kegiatan.
Dijelaskannya, adapun materi pembekalan yang diberikan tersebut yakni mengenai cara – cara teknik pukulan, jenis – jenis nama pukulan, alat -alat yang biasa digunakan dalam olahraga beladiri muaythai seperti, Samsak, Tali Skipping, Punch Mitt, Head Guard, Hand Wrap, Sarung Tinju, Ankle Wrap dan Mouthguard.
“Selain memperkenalkan alat-alatnya, kita juga memberikan basic dasar tentang pukulannya seperti, Punch (pukulan), Elbow (siku), Kick (tendangan), Knee (lutut), Teep (tendangan dorong) dan Clinch (menyelesaikan),” jelasnya.
Kemudian, selain memberikan pembekalan tentang basic – basic dasar dari olahraga beladiri muaythai, peserta juga diajak untuk merasakan sendiri sensasi ketika berada diatas ring.
“Pada saat peserta berada diatas ring, kita juga ajarkan tentang teknik cara dipukul dan teknik ngeblock pukulan. Pada saat kita dipukul kita harus melakukan apa? Nah, kita juga ajarkan teknik blocking pukulan ke mereka,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Randy mengatakan minimnya apresiasi dan pembinaan dari pemerintah terhadap atlit – atlit yang berprestasi. Dia berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para atlit – atlitnya usai pertandingan.
“Padahal, atlit – atlit tersebut telah berhasil mengharumkan nama daerah dengan mempersembahkan medali diajang -ajang bergengsi baik dalam maupun luar negeri. Harusnya itu yang diperhatikan oleh pemerintah. Bagaimana nasib mereka ketika tidak ada pertandingan,” sebutnya.
Dia berharap, pemerintah melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia bisa lebih peka memikirkan nasib para atlit – atlit olahraga, demi kejayaan olahraga muaythai dimasa yang akan datang.(Fjr)
Redaksi