Batam-(NagoyaPos.Com)-Universitas Internasional Batam melaksanakan Pengukuhan dua orang Guru Besar yakni Prof. Dr. Elza Syarif S.H., M.H, dalam bidang Ilmu Hukum dan Teknologi, dan Prof. Dr. Dra. Oda Ignatius Besar Hariyanto M.Si dalam bidang Ilmu Budaya sekaligus penyampaian Orasi Ilmiah.
Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Rektor Universitas Internasional Batam, Dr. Iskandar Itan dan Sekretaris Senat, Dr. Meiliana yang dilangsungkan di Aula Gedung B Lt 6 Kampus Universitas Internasional Batam pada, Kamis (14/09/2023).
Tampak hadir dalam kegiatan itu, LLDikti Wilayah X diwakili oleh Febrina Fitri Dwikora, Staf Ahli Bidang Pemerintah dan Hukum Pemprov Kepri, Sardison, Pendiri dan Pengurus YMTI Batam, Pengurus APTISI Wilayah X-D, para rekan Rektor, Dekan Perguruan Tinggi mitra dan Sivitas Akademika Universitas Internasional Batam.
Hadir juga, para Guru Besar Tamu diantaranya, Dekan FH Universitas Tarumanegara, Prof. Dr. Ahmad Sudiro, Ketua Pengurus Yayasan Tarumanegara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, Dekan FH Universitas Andalas, Prof. Dr. Busya Azheri, Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Cece Sobarna, Universitas Bhayangkara Jakarta, Prof. Dr. Istianingsih dan lainnya.
Rektor Universitas Internasional Batam, Dr. Iskandar Itan mengucapkan selamat dan sukses atas telah dikukuhkan dua orang Guru Besar Universitas Internasional Batam yakni Prof. Dr. Elza Syarif dan Prof. Dr. Dra. Oda Ignatius Besar Hariyanto.
“Mewakili seluruh Sivitas Akademika UIB dan YMTI Batam kami mengucapkan selamat dan sukses atas pengukuhan kedua Professor sebagai Guru Besar UIB,” ujar Dr. Itan dalam sambutannya.
Dr. Itan mengatakan, Prof. Oda adalah profesor kedua di Fakultas Bisnis dan Manajemen dan juga professor kedua di UIB. Sementara, Prof. Elza adalah profesor pertama di Fakultas Hukum dan professor yang ke 3 di UIB.
“Sampai dengan upacara pengukuhan kali ini, Guru Besar yang aktif di UIB dan benar-benar expert dalam bidangnya berjumlah tiga orang,” ucap Dr. Itan disambut tepuk tangan yang meriah dari hadirin yang hadir.
Lanjutnya, dengan dikukuhkannya Prof. Oda dan Prof. Elza sebagai Guru Besar akan semakin meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi. Menurutnya, menjadi seorang Guru Besar bukan akhir dari pencapaian karir seorang dosen, tetapi justru menjadikan gelar ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan inspirasi baru, guna melahirkan karya-karya yang lebih brilian dan bermanfaat bagi khalayak umum.
“Terlebih lagi untuk menjadi seorang profesor kini membutuhkan persyaratan yang cukup ketat, antara lain persyaratan jurnal ilmiah, serta penelitian-penelitian yang berbobot serta pembuatan buku,” jelasnya.
Masih menurut Dr. Itan, tidak semua dosen mampu meraih dan menyandang gelar profesor. Tentu saja, motivasi seorang dosen dalam meraih gelar tertinggi ini bukan karena aspek sosial dan materiil, melainkan idealisme tinggi untuk memajukan bangsa terutama dalam bidang pendidikan.
“Dengan mencermati track record Prof. Oda dan Prof. Elza, saya yakin, kedua Bunda ini akan menularkan energi positif bagi kemajuan UIB, dan masyarakat luas pada umumnya,” harapnya.
Dijelaskannya, UIB saat ini memiliki 139 dosen tetap, dimana 50 orang sudah bergelar Doktor (35,97 persen), dosen sedang studi S-3 = 62 orang (44,60 persen). Untuk itu, pihaknya berharap momen ini dapat meningkatkan motivasi dosen tetap lainnya untuk terus meningkatkan profesionalisme dosen melalui studi lanjut dan peningkatan jabatan akademik.
Lanjutnya, pada bulan Agustus lalu, dia dan Pak Hepy menghadiri UTM University Presidents Forum ke 13 di Universiti Teknologi Malaysia di Johor Baru. Dari diskusi dan interaksi pihaknya dengan berbagai perguruan tinggi, UIB akan melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, Philipina dan Thailand guna mengoptimalkan kerjasama yang selama ini telah dirintis.
“Hal itu dilakukan agar UIB bisa lebih berkiprah lagi di level internasional,” sebutnya.
Masih kata dia, penambahan dua guru besar ini merupakan bagian dari pencapaian Rencana Strategis (Renstra) UIB 2021-2026. Pada Renstra ini, pihaknya berharap UIB pada millestone menuju Reputasi Unggul.
“Reputasi Unggul yang dipersiapkan oleh UIB mencakup unggul untuk program studi maupun institusi,” tuturnya.
Sementara, Kepala LLDikti Wilayah X diwakili oleh Febrina Fitri Dwikora pertama-tama mengucapkan selamat atas dikukuhkannya dua srikandi Indonesia sebagai Guru Besar di Universitas Internasional Batam.
“Atas nama Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X mengucapkan selamat dan berbahagia kepada kedua professor yang baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar di UIB,” ujar Febrina Fitri Dwikora mewakili Kepala Lembaga.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan telah dikukuhkannya dua guru besar baru hari ini, berarti UIB telah memiliki sumber daya yang secara kapasitas telah teruji keilmuannya dan benar-benar expert dalam bidangnya.
Menurutnya, Prof. Elza diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Hukum dan Teknologi dengan angka kredit sebesar 901.10. Prof Elza memiliki minat terhadap perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, dengan bidang agraria terutama belajar dari pemberlakuan sertifikat tanah elektronik.
Sedangkan Prof. Oda diangkat sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Budaya pada Program Sarjana Pariwisata Fakultas Bisnis dan Manajemen.
“Prof. Oda memiliki minat terhadap isu tentang kebudayaan, kuliner dan pariwisata,” pungkasnya.(Fjr)
Redaksi